Senin, 30 Januari 2012

Kamu tablo, aku idiot. Miris couple.

Sukatani, 30 Januari 2012
Kamar Tyo 


Masa-masa indah telah kita lewati, tapi kenapa kandas gitu aja? Gue inget pas kita pedekate lucu-lucu gitu. Gue sharing sama elo, begitu juga elo... Betapa welcomenya elo pas gue dateng. Kita saling bercanda, saling ketawa.. Gue inget waktu itu kita gombal-gombalan. Waktu itu jujur gue seneng.
Sampe akhirnya jadian, kita saling mencintai, saling tertawa, sedih bahagia kita jalanin terus. Dibully kawan, walau nyelekit tapi asik...

Tiba-tiba kita pisah jalan, gue sedih, lo sedih..
Gue ga mengharapkan semua jadi begini...

Masih di Sukatani, tempat lain, kamar Alda.

Hari itu, hari yang gak gue inginkan datang. Lo pergi saat rasa sayang ini klimaks...

Gue inget pas lo tiba-tiba dateng di rasa kesepian gue, lo dateng dengan segala rasa bahagia yang lo udah ajarin ke gue... Lo udah ajarin apa itu kebahagiaan, meringankan beban hidup.. Tawa canda lo bener-bener ubah hidup gue..

Tapi sekarang kita lain arah, dengan satu rasa.
Tolong ajari lagi gue rasa bahagia itu. Bukan dengan airmata, tapi senyum tawa 'nyanyian' segar lo itu.. Gue ga mau begini..

***

Flashback

Classmeet Semester 1, Ketika Alda dan Tyo belum saling terpengaruh buruk satu sama lain 
Tyo lupa hari itu hari apa. Yep, Tyo memang sedikit pelupa, kebanyakannya gak inget. Tyo datang pagi pagi sekali dengan dibekali doa restu orang tuanya. Padahal di sekolah dateng ke kelas cuma cenga cengo mirip emot 
Karena Swiss lagi classmeet, Tyo berjalan menuju lapangan yang sedang ramai, mengaduh sampai gaduh, pecahkan saja 

Pas itu dia tepatnya di depan X.2. Pas lagi rame-ramenya dia liat lomba, ketawa, ngebego dll, tiba-tiba dateng sekelompok cewek-cewek duduk di samping Tyo dan temen-temennya. Awalnya Tyo cuek-cuek aja... Entah karena mereka ga sekelas atau Tyo ga ada ketertarikan sama cewek

Namun datanglah moment itu...

Konon kata orang dulu, ketika kita bertemu dengan orang yang kita cinta, waktu akan berjalan berlipat-lipat lebih lama... Di telinga akan berdenting alunan musik yang slow namun indah... Kemudian dia yang tercinta seakan datang mendekat sambil melihat dengan manja... Diiringi rintik hujan... menarilah mereka... Dan oke skip... Kenapa Tyo Alda jadi indiaan, sumpah gak mantes.

Balik ke topik, layaknya takdir, mereka yang belum kenal satu-sama-lain tiba-tiba saling berpapasan mata tanpa sengaja. Tyo yang sedang gila, saat melihat perempuan itu, langsung diem...
Tyo jatuh cinta...

Bila aku jatuh cinta...
Aku mendengar nyanyian seribu dewa dewi cinta menggema dunia...



Berawal dari pertemuan mata tanpa sengaja itu, Tyo merasakan yang namanya ketertarikan pada pandangan pertama (dan Tyo-pun dangdutan)

Pandangan pertama awal aku berjumpa...

Skip.

Tyo dengan rasa penasaran mulai mencari tau siapakah perempuan sipit itu. Tapi karena Tyo adalah anak unyuh yang baru masuk SMA, jadi dia belum terlalu tau tentang kelasnya si sipit itu. Temen-temennya pun. Gimana bisa tau namanya. Tyo mulai berputus asa dan merebus baygon... Tapi sebelum niatnya itu terlaksana, datanglah suatu keajaiban dari dukun Mark Zuckerberg. Yap... Facebook.

Tyo sedang bermain facebook. Dia pergi ke home dan JEGEEERRR... tiba tiba matanya terpaut satu poto profil yang, yap... Seseorang dalam foto itu adalah seseorang yang membuatnya kepikiran terus, terhipnotis oleh mata sipit orang dalam foto itu. Yang entah kapan menjadi temen fbnya. Idiot? Yap, itu Tyo. Sampe gak sadar gitu.

Dan karena foto itulah, akhirnya Tyo tau siapa nama si sipit itu, kelasnya, nama temen-temennya, nomer sepatunya (?).

Namun apakah kemudian mereka jadian? Oh tentu belum pemirsa. Tyo masih stuck. Bingung langkah ke depannya kaya gimana. Tyo cuma tau nama dan belum kenal. Dan tidak tau cara kenalannya kaya gimana. Sekali lagi, sebelum Tyo berniat merebus baygon, keajaiban datang lagi. Sekali lagi, terima kasih Mark Zuckerberg, mempertemukan Tyo bersama perempuan sipit yang selanjutnya diketahui bernama Alda, di dalam chat grup angkatan mereka. Tyo memberanikan diri menyapa setelah sebelumnya mandi tujuh kembang (oke bercanda) dan yah... kenalanlah mereka.

Apakah selanjutnya mereka jadian?
OHHHH tentu saja belum. Masih panjang ceritanya.

***

Singkat cerita, si Tyo raja chatting ini (okebye) udah tau nama, udah kenalan (via facebook) namun stuck begitu saja. Bego? Tentu bukan. Agak idiot tepatnya. Waktu terus berputar... Sempak berterbangan. Kurang tau itu sempak siapa. Mungkin sempak Ryan.

Suatu hari kelabu, lupa lagi hari apa tanggal berapanya. Tyo ngecek fb seperti biasa. Seperti peribahasa, kadang facebook membuat keajaiban, kadangpula facebook memutuskan keajaiban itu sendiri - Rusakersquote, Tyo nyesek sendiri pas liat home.

Ada apakah? Tiada lain tiada bukan adalah, Alda in a relationship dengan cowo yang tiada Tyo kenal sama sekali.

Tyo galau. Tyo berniat merebus baygon. Tidak jadi saudara-saudara, gasnya habis. Tyo kacau. Tyo random. Tyo nyesel dan nyesel. Tyo keduluin langkahnya sama cowo lain. #PrayforTyo.

Tyo berkeputusan ngelupain Alda. Kenyataannya? Susah. Tyo tidak bisa.

***

Setelah menerima kenyataan itu, Tyo kecewa. Mengapa Tyo bisa kecewa? Mengapa tampang kaya Tyo bisa galau? Silahkan tanya rumput yang berdangdut...

Kemudian apa yang Tyo lakukan? Apakah Tyo bom pacarnya Alda? You wish. Tyo hanya bisa berpasrah diri. Tyo sadar bahkan Alda pun mungkin tidak tau siapa dia. Ketemupun Tyo cuma bisa cuek, padahal dalam hati cihuy banget lagi berperang rasa ingin tiba tiba meluk sama malunya. Seperti kata siapa ya, lupa, katanya, "Aku suka saat kita berpapasan, ada jutaan gengsi yang susah untuk didefinisikan" kira-kira begitu.

Tyopun berusaha melupakan Alda, seperti galau remaja pada biasanya. Tapi tentu susah. Alda bahkan udah jadi drugsnya Tyo. Setiap hari, Tyo selalu cek keadaan Alda, meski cuma dari jauh, meski lewat dunia maya aja. Seperti lagu-lagu dangdut, ga ketemu sehari rasanyaaaa... setaun.


Daaannnnn... lama kemudian, tiba-tiba aja ada kabar dari burungnya Ryan #eh. Oke kidding. Ada kabar burung dari temen-temennya adalah bahwa Alda single lagi. Ketika di-cek, adalah benar. Kemudian apa yang Tyo lakukan? Nothing. Kayanya Tyo belum cukup nyesel

Awalnya Tyo cuek-cuek aja. Tapi ketika dia memutuskan curhat ke salah seorang temennya yang ganteng tiada tara dan kata temennya Tyo harus maju terus, Tyo memutuskan untuk maju. Hanya sekedar sms-an, dan ada respon. Tyo senang sekali.

Apakah kemudian mereka jadian? Tentu belum. Sabar. Masih panjang jalan. Berhubung Tyo ini adalah idiot kelas kakap kalo ngehadapin cewe(sorry yo). Yaudah deh, Tyo malah keduluan lagi sama orang lain

Kemudian Tyo rebus baygon.

Tamat.

Bercanda.

Ternyata nyeseknya Tyo gak berkepanjangan. Gak lama kemudian Alda single lagi. Hembusan angin berkata hubungan Alda dengan orang itu gak nyata

Naaaahhhh dari sinilah ceritanya dimulai... (Lho tadi apa? Cuma kata pengantar kok. Kata pengantar kok panjang amat? Auah gak jelas)

Seorang cowok berwajah garang bersempak hello kitty, bernama Tyo. Memberanikan diri untuk lebih intens mendekatkan diri dengan Alda. Dengan direstui oleh temen-temennya dan temen-temen dekatnya Alda, meskipun gosipnya adalah loverkiller yaitu adalah tukang nolak cowok pembunuh berantai dan pecinta Ayu TingTing. Tyo tetap maju tak gentar.

Hasilnya? Belum.

Menurut angin berhembus yang membawa sempak sempak Ryan terbang, Tyo sempat jatuh bangun waktu ngedeketin Alda. Berhubung Alda ini adalah cewek cuek sekali masalah cinta-cintaan.

Akhirnya Tyo menemukan jalan untuk menggombali Alda. Dari mulai yang so sweet sampai ga banget. Dari mulai muji muji Alda sampe yang mengorbankan hidung temennya (yea i'm talking about you, Kona). Di twitter. Yap di twitter yang kebanyakan iconnya adalah telur, Tyo menggombali Alda dengan dukungan penuh (baca: cengan penuh) dari temen-temennya yang manis-manis.

Suatu hari yang cerah ceria. Tyo memberanikan untuk sekali lagi mengungkapkan perasaannya kepada Alda. Namun Alda meminta Tyo berkata secara langsung. Dengan berbekal piso, Tyo berjalan menuju kelasnya Alda. Nembak secara langsung. Dan mereka jadian. Tepatnya tanggal 10 bulannya lupa tahunnya 2011 (maap).

Tyo dan Alda pun menjalani hari-hari indah itu. Tyo merasa beruntung karena pada akhirnya Aldapun mencintainya. Aldapun sangat merasa beruntung karena Tyo begitu tulus.

Namun demikian (alah bahasa apaan itu), terkadang dalam sebuah hubungan, ada berbagai macam ujian. Tyo mengalaminya sebagai cowo. Tyo berfikir cewe adalah random. Susah ketebak. Tyo selalu berfikir gimana caranya agar Alda merasa nyaman bersama dia. Hasilnya susah. Berhubung Alda adalah killer yang siap menusuk Tyo ketika dia sedang badmood

Disisi lain, mereka adalah pasangan yang amat cocok. Karena mereka itu bisa saling melengkapi satu-sama-lain. Meski kadang Tyo pemalu dan Alda malu-maluin. Mereka juga cocok dari hal ngakaknya. Seringkali kelakuan mereka bikin ngakak satu-sama-lain. Tyo bilang, Alda muka tablo. Alda bilang, Tyo idiot. Sama aja sih mereka, sama-sama telmi. Bye.

Sampai pada suatu waktu, ada masalah yang kata mereka, itu udah ga bisa disatuin lagi. Karena ego. Yap. Ego. Sekali lagi ego. Tau-tau mereka memutuskan untuk berpisah.

1 hari setelahnya, Tyo galau. Alda juga. Mereka sama-sama sadar kalau masih saling sayang satu-sama-lain. Sekali lagi dari awal, Tyo merasa sangat beruntung Alda mencintainya, Alda pun merasa beruntung Tyo begitu tulus.

Apakah mereka balikan?

Gue cuma bisa nulis sampe sini. Akhirnya kalian yang lanjutin ya Al, Tyo...






Tidak ada komentar:

Posting Komentar